1. “tidaklah aku meninggalkan setelahku
suatu fitnah yang lebih bahaya bagi kaum laki-laki dari fitnah kaum wanita”
(HR. Bukhari)
2. makhluk yg dianggap lemah bisa jadi
adl yg paling kuat | begitulah sejarah menyaksikan jatuh bangun peradaban oleh
wanita
3. wanita laksana air, ia menyembuhkan
lagi mematikan, ia lunak sekaligus keras | ia adl sumber tumbuh kembang
peradaban
4. karena itu Rasulullah juga berucap
“Dunia itu perhiasan; sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah” (HR.
Muslim)
5. wanita itu pedang bermata dua, ia
bisa jadi sebaik-baik perhiasan, pula sejelek-jelek fitnah | semua adalah
pilihannya
6. seorang laki-laki yang hebat dapat
mengukir cerita dunia | namun ibu dan istrinyalah yang mengukir dirinya
7. sebagaimana Muhammad saw memberikan
jiwanya bagi dunia Islam | seperti itulah Khadijah memberikan jiwanya pada
Muhammad saw
8. sebagaimana Yasir mengorbankan
nyawanya demi agama Allah | seperti itulah Sumayyah korbankan kebahagiannya
demi Yasir
9. sebagaimana Syafi'i menghafalkan
Al-Qur'an selagi belia | Ibunyalah yang membacakan Al-Qur'an padanya saat dalam
dekapan
10.
bagi
suami, kemanakah lagi tempat berbagi, dimanakah harus mencari peraduan | istri
adalah rumah tempat berteduh, baiti jannati
11.
secara
pribadi, sungguh tidak terbayangkan bagaimana dakwah dapat berlangsung bila
istri tidak memahami dan mendukung
12.
saat
pergi dari rumah, istri bisa dipercayakan harta dan kehormatan diri | sepulang
ke rumah, kehangatan sikap menanti, masyaAllah
13. saat
absen dari rumah, istri ajarkan buah hati apa yg diyakini abinya, yg
diperjuangkan abinya | agar buah hati siap lanjutkan
14.
begitulah
wanita yang dicemburui para bidadari, yang hanya mungkin ada apabila cinta dan
sayang dijaminkan pada Allah
15. telinganya
patuh pada syariah, matanya menunduk pada kemewahan, tangannya lekas oleh pinta
suami, wajahnya meneduhkan, aduhai
16. herankan
diri sendiri, saat seksamai suami-istri yang isi rumahnya tak jauh dari
keributan, cekcok dan saling tak perduli
17. bertanya
pada diri sendiri, mengapa mereka dapat menikah pada awalnya? | mengapa rumah
tangga tak ada isi kebahagiaan?
18. lalu
yakinkan diri, memang itulah beda cinta karena Allah dan nafsu sesaat | itulah
rumah tangga tanpa dasar asas Islam
19. suami
tak hargai istri, istri tak perduli pada suami | suami anggap istri rendahan,
istri anggap suami bertindak semaunya
20. suami
abai saat dibacakan ayat Allah dan lisan Nabi | istri pun tak punya ayat Allah
dan lisan Nabi untuk nasihat
21. adakah
kebahagiaan dalam pernikahan yg tak dilandasi syariat? | mungkin kebahagiaan
malah datang bila keduanya berpisah, naudzubillah
22.
itulah
pentingnya menimbang diri dengan syariat, ikuti kajian-kajian sistematis, halqah-halqah ilmu sebelum memilih pasangan
23. tundukkan
diri dengan perkataan Allah dan Rasulullah | pantaskan diri untuk dapatkan
pasangan yang diridhai-Nya
24. teringat
satu saat, sebelum menikahi ummu alila, saya membacakan satu hadits kepadanya
untuk jadi salah satu panduan hidup
25. "Ingatlah,
aku telah memberitahu kalian tentang istri-istri kalian yang akan menjadi
penduduk surga,..>>
26.
>>..yaitu
yg penyayang, banyak anak (subur), dan banyak berikan manfaat pada
suaminya;..>>
27.
>>..yg
jika ia menyakiti suaminya atau disakiti, ia segera datang hingga berada di
pelukan suaminya, kemudian berkata,..>>
28. >>..“Demi
Allah, aku tidak bisa memejamkan mata hingga engkau (suamiku)
meridhaiku"" (HR Baihaqi) | subhanallah..
29.
indahnya
rumah tangga yg dibangun Islam | bila sudah begini adanya, adakah alasan untuk
ketiadaan romantisme rumah tangga?
30. bila
satu saat istri merajuk, atau mulai amarah, kami tinggal bicara "ummi
ingatkah haditsnya?" itu cukup untuknya meminta maaf
31. dan
bagi suami, mudah baginya memaafkan kesalahan istri, karena Rasul perintahkan
bersabar dlm mendidik istri-istri
32. suami
taat syariat tak memanfaatkan kepemimpinan dirinya atas istri untuk menindas |
namun digunakannya untuk muliakan istrinya
33. karena
selalu dia ingat ucap Rasul "yang terbaik diantara kalian adl yg
perlakuannya paling baik pada istri-istrinya" (HR Ahmad)
34. istri
tak mau kecewakan suami karena Allah, suami pun terdorong muliakan istri karena
Allah | duhai, inilah cinta karena Allah
35. sayangnya,
ini adalah kemustahilan bagi yang tak bangun pernikahan karena Islam | siapa yg
mau ditaati bila Allah diingkari?
36. jadi
bagi yg belum menikah, binalah dirimu dalam halqah-halqah imu, niscaya
pernikahanmu bagaikan mahligai bahagia bagimu
37. bagi
yang telah menikah, hati bukan terbuat dari batu, tak ada kata terlambat benagi
diri dan ajak pasangan menggapai ilmu
- ternyata betul, bahagia itu hanya terasa bila ia dibagi rata bersama dengan orang yang dicinta.. :)
- Cinta itu memikirkan yang dicintai, bukan hanya kemarin dan kini, tapi nanti